Fakta tentang Kawah Ijen:
1. Merupakan
Kawah danau terbesar yang menjadi salah satu dari Prioritas Wisata di
Banyuwangi yang masuk dalam Segi tiga Berlian.
2. Sa-tu-satunya
kawah belerang yang terdapat penambang kawah belerang di dunia.
3. Penambang
belerang mampu mengangkat 80 – 120 Kg setiap harinya.
4. Dalam
sehari bias terkumpul belerang berkisar antara 6 – 7 Ton.
5. Terdapat
aneka jenis tumbuhan yang dilindungi di kawasan paltuding yang pintu gerbang
utama ke Cagar Alam Taman Wisata Kawah Ijen,
6. Ketika
mendaki pengunjung akan melewati Pondok Bunder yang dibangun pada masa
pemerintahan hindia belanda.
7. Pengunjung
bisa menggelar Camping di kawasan Kawah Ijen (kawasan Paltuding).
8. Pengunjung
harus menempuh jarak 3 KM dari Paltuding ke kawah Ijen.
Kawah
ijen yang berada di ketinggian 2.386 m dpl, merupakan kawah danau terbesar
dipulau jawa, kawah berbentuk ellips dengan ukuran kurang lebih 960 x 600 m
dengan ketinggian permukaan air danau kurang lebih 2140 m dpl dengan kedalaman
danau kurang lebih 200 m serta merupakan danau terasam didunia dengan ph 0,5.
Kawah belerang berada dalam sulfatara yang dalam. Kedalamannya 200 m dan
mengandung kira-kira 36 juta meter kubik air asam beruap, diselimuti kabut
berbau belerang yang berputar-putar diatasnya. Didalam kawah, berbagai warna
dan ukuran batu belerang dapat ditemukan. Sungguh, kawah ijen merupakan taman
batu belerang yang indah.
Pemandangan
menjadi sangat unik ketika dari celah celah tebing curam terlihat begitu banyak
para penambang belerang yang naik turun di sela-sela lereng kawah. Sekitar
kurang lebih 100 orang membawa bebatuan kekuning-kuningan yang diatas pundaknya
terlentang sebatang bambu dengan sejenis keranjang bambu yang dipenuhi puluhan
kilogram belerang didalamnya yang tergantung disisi kanan kirinya. Beban yang
dipikul memiliki berat yang beragam mulai 80 kg sampai dengan 120 Kg. tiap
orang mondar-mandir, menggali belerang, naik turun, menuruni lereng beberapa
kilometer sebelum beban dijual dipelelangan, dalam sehari dapat terkumpul
belerang berkisar 6 sampai 7 ton. Itulah pemandangan alami kawah ijen
kesehariannya.
Seperti
halnya pemandangan di puncak gunung – gunung lainnya, pengunjung dapat melihat
pemandangan yang menghampar luas kearah selat bali, serta pemandangan gunung
lain yang ada di sekitar gunung ijen. Gunung ijen memiliki tetangga lain yaitu
Gunung Merapi, Gunung Widodaren, Gunung Ranti dan Gunung Papak. Yang dapat
dilihat dari pos paltuding.
Ketika
akan mendaki kawah Ijen, pengunjung akan melewati Pondok Bunder yang dibangun
pada masa pemerintahan hindia belanda, berbentuk setengah lingkaran sehingga
lebih dikenal dengan pondok bunder ( bentuknya lingkaran ) fungsi utamanya
untuk mengukur curah hujan. Lingkungannya sejuk dengan pemandangan Kaldera
Pegunungan ijen raksasa ( G. Raung, G. Rantai, G. Suket, dan G. Papak ), disini
juga merupakan bird waching area.
Bagaimana
Akomodasi yang disediakan?
Di
kawasan Paltuding (yakni pos terakhir sebelum pengunjung melakukan pendakian ke
puncak) elah tersedia beberapa warung makanan dan juga penginapan serta
terdapat pula camping ground. Disepanjang pendakian ke puncak juga terdapat
warung sederhana yang menjual makanan bagi pengunjung yang tidak membawa
perbekalan.
Bagaimana
menuju ke kawah ijen?
Jalan
akses dari Banyuwangi ke gunung ijen relatif sudah sangat baik untuk dilewati
berbagai jenis kendaraan. Bahkan kendaraan roda 2 dapat dengan mudah
melewatinya. Hal itu karena jalan disepanjang pintu masuk yang berada di desa
jambu ke kawasan wisata gunung ijen sampai dengan pos terakhir di Paltuding
sudah beraspal.
Untuk
mencapai Gunung Ijen dari Banyuwangi, bisa naik angkot trayek Banyuwangi -
Licin – Jambu yang berjarak kurang lebih 45 km. Dari Jambu perjalanan dilanjutkan
menuju Paltuding, dengan ojek atau sewa mobil. Paltuding merupakan Pintu
gerbang utama ke Cagar Alam Taman Wisata Kawah Ijen, yang juga merupakan Pos
PHPA (Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam).
Dari
Paltuding berjalan kaki dengan jarak kurang lebih 3 km. Lintasan awal sejauh
1,5 km cukup berat karena menanjak. Sebagian besar jalur dengan kemiringan
25-35 derajat. Selain menanjak struktur tanahnya juga berpasir sehingga
menambah semakin berat langkah kaki karena harus menahan berat badan agar tidak
merosot ke belakang. Setelah beritirahat di Pos Bunder ( pos yang unik karena
memiliki bentuk lingkaran) jalur selanjutnya relatif agak landai. Selain itu
wisatawan/pendaki di suguhi pemandangan deretan pegunungan yang sangat indah.
Untuk turun menuju ke kawah harus melintasi medan berbatu-batu yang lumayan
terjal sejauh 250 meter.
0 Comments:
Posting Komentar