Sebagai symbol kebersamaan, barong selalu
ada di setiap pagelaran Kesenian Tradisonal di Kabupaten Banyuwangi, di
antaranya:
1.
Tari Barong Di
beberapa Prosesi Ritual Di Kemiren
Pada awalnya, seni ini merupakan seni
pertunjukan yang bersifat sakral dan pementasannya dilaksanakan hanya pada
saat-saat tertentu, misalnya pada saat upacara bersih desa yangdiselenggarakan
pada minggu pertama bulan Haji (Besar). Tetapi, dewasa ini seni barong sudah
menjadi pertunjukan yang bersifat hiburan sehingga bisa dipentaskan pada saat
pesta perkawinan, khitanan, atau pergelaran-pergelaran seni lainnya. Kesenian
ini merupakan seni rakyat yang secara khusus mengandung ciri khas Using, baik
yang menyangkut musik, tari, dialog, maupun ceritanya
Tari Barong biasanya diiringi beberapa
gamelan khas, seperti kendang, kecrek, gong dan ketuk. Sekilas, gamelan Barong
mirip Kuda Lumping dan Reog Ponorogo. Bedanya, Barong tidak menggunakan
terompet. Personal Barong 12 orang, terdiri atas dua penari Barong, dua penari
berbentuk ayam. Barong ditarikan dua orang, di kepala dan di bagian ekor.
Gending pengiring Barong sarat petuah kehidupan. Musiknya rancak seperti orang
bertarung sebagai simbol kebersamaan. Ada sekitar 20 jenis gending pengiring
Barong. Di antaranya, kembang jeruk, prejengan dan kopyahan. Dalam sekali
tarian membutuhakan waktu sekitar 2 jam. Tari Barong diakhiri tari Ayam
Bertarung, simbol suasana kemenangan.
2.
Dalam Pesta
Perkawinan
Sudah menjadi kewajiban bagi masyarakat
setempat menanggap barong Kemiren dalam hajat apa pun. Dengan menanggap barong,
sang pengantin berharap rumah tangganya selalu bahagia dan mendapat banyak
keberuntungan. Masyarakat Kemiren pun menjadikan acara ini sebagai hiburan yang
tak pernah lekang.
Saat prosesi biasanya barisan macan-macanan
berada di depan barong, di belakang barong, sepasang pengantin duduk di atas
kereta kuda. Iring-iringan diarak berkeliling desa dan berakhir di rumah sang
pengantin. Tontonan ini disebut arak-arakan Barong Kemiren, yang ditanggap
dalam hajat perkawinan tradisional di desa yang berjarak 6 kilometer dari Kota
Banyuwangi itu.
Barong Kemiren bisa juga ditanggap
semalaman suntuk. Dengan tiga tahap cerita, barong dimainkan . Barong Kemiren
tak sekadar menjadi kesenian yang ditanggap untuk menghibur. Oleh warga desa,
yang sebagian besar petani, barong sangat disakralkan karena dipercaya memiliki
kekuatan magis arwah nenek moyang.
3.
Upacara Bersih Desa
Pemangku adat Desa Kemiren, Serad,
bercerita, barong dipakai dalam upacara bersih desa, yang dilakukan setiap
setiap tanggal 2 Syawal atau Lebaran ( idul Fitri ) kedua, yang disebut upacara
Idher Bumi. Barong dengan tabuhan gamelan mengelilingi desa dan ditutup dengan
makan bersama di sepanjang jalan desa.
Dalam acara Ider Bumi ada empat jenis
tarian Barong yang ditampilkan dan mempunyai cerita sendiri-sendiri. Keempat
jenis Barong tersebut adalah Barong Tua, Barong Remaja, Barong anak-anak dan
Barongsai. Keempat jenis Barong adalah sebagai lambang generasi-generasi yang
menghuni desa Kemiren. Diikutkannya Barongsai dalam acara tersebut karena di
desa Kemiren yang terkenal dengan Kampung Using ternyata ada etnik lain yang
menghuninya, yaitu Tionghoa.
Acara serupa dilaksanakan setiap tanggal 1
bulan Haji dengan membuat seribu tumpeng atau dikenal dengan selamatan "Tumpeng
Sewu". "Ritual ini sebagai ucapan syukur masyarakat
karena diberikan rejeki berlebih," Serad menambahkan. Barong sebagai
sarana ritual kesuburan tampak pada makanan yang disajikan, yakni makanan hasil
bumi, seperti nasi tumpeng dan sayur, jajan pasar, pala kependhem, pala
gumandhul, dan pala kesimpar. Selain Ritual ini dilaksanakan untuk menghormati
danyang desa Kemiren agar kemakmuran desa tetap terjaga dan terjauhkan dari
bencana.
Tersebutlah riwayat 20 tahun lalu. Upacara
ini pernah ditinggalkan karena hujan lebat. Beberapa hari kemudian, istri salah
satu ahli waris barong kesurupan. Ia berteriak-teriak marah karena Idher Bumi
tidak digelar. Tidak lama kemudian, bayi wanita itu meninggal. "Kami takut
kalau sampai ritual Idher Bumi tidak digelar," kata Serad.
Kesakralan Barong juga dimanfaatkan untuk
pengobatan penyakit. Obat diambilkan dari kemenyan yang dibakar di bawah tubuh
barong, lalu dilarutkan dalam air, yang dipercaya bisa mengobati berbagai
penyakit, mulai buta hingga sakit perut. mulai pukul 21.00 sampai 06.00
keesokan harinya.
Sumber:
www.east-java.com
0 Comments:
Posting Komentar