Adalah Sucipto, 45 tahun, lelaki kelahiran
Banyuwangi itu, tengah berupaya melakukan regenerasi agar kesenian itu tak
punah. Melihat pemain kesenian barong yang kian uzur usianya, membuatnya resah.
Tanpa menghilangkan keasliannya, ia mempermudah pakem kesenian itu agar bisa
memancing minat kalangan muda. "Saya tidak mau berkutat pada pakem. Saya
bikin tarian-tarian dan cerita sendiri yang lebih mudah dihafal anak muda.
Waktu bermainnya saya singkat menjadi satu setengah jam saja,"
kata Sucipto, yang sudah bermain barong sejak anak-anak. Dari tiga tahap cerita
pada barong, Sucipto meringkasnya menjadi satu tahap saja. Isi cerita lebih
bermuatan pesan moral, mengajak orang saling menghormati dan tidak mengambil
hak orang lain. Benar saja. Lebih dari 50 remaja Desa Kemiren menawarkan diri bermain
barong. Sucipto memilih 36 orang. Pada 21 Mei 2007, terbentuklah Barong Lancing
( perjaka ) atau Barong Sapujagat, yang anggotanya berasal dari remaja usia SMP
dan SMA. Ia juga membentuk Barong Cilik dari kalangan TK dan SD. Semua
peralatan disesuaikan dengan kemampuan anak-anak ini. "Saya orang Kemiren.
Kalau bukan saya, siapa yang mau peduli meneruskan barong Kemiren?" tutur
Ketua Barong Cagar Budoyo Kemiren ini. Ternyata upaya Sucipto mendapat
apresiasi masyarakat. Terbukti beberapa waktu yang lalu, pernah Barong Lancing
diundang Gubernur Jawa Timur Imam Utomo menggelar pentas dalam sebuah acara di
Surabaya.
Upaya melestarikan Kesenian Barong di
Banyuwangi makin ditingkatkan dengan diadakannya Festival Tari Barong untuk
kategori kelompok dewasa maupun Anak-anak dengan penilaian kreasi gending dan
kreasi seni barong yang ditampilkan.
Sebelumnya di Kabupaten Banyuwangi yang
masih mempertahankan orisinilitas kesenian barong kurang lebih berjumlah empat
kelompok, yaitu kelompok Seni Barong Kemiren,Mandalikan, Mangli, dan
Jambersari. Akan tetapi, dari keempat kelompok itu hanya kelompok seni Barong
Kemiren saja yang masih utuh "keUsingannya" dan sering
melakukan pementasan. Akhirnya Barong Kemiren menjadi tarian khas Banyuwangi,
bahkan salah satu ikon pariwisata tanah Blambangan. Barong Kemiren pernah
pentas di Osaka, Jepang, dalam festival tradisional dunia.
Sumber :
www.east-java.com / www.LareOsing.org / www.bpsnt-jogja.info / www.brangwetan.com / ajenkmoe.multiply.com
/ kupu-kupu.otodidak.info / www.cybertokoh.com by arixs
0 Comments:
Posting Komentar