BThemes

22 Oktober 2010

How to Be a Professional Announcer!!

Suara adalah modal utama yang harus dimiliki oleh seorang penyiar. Dengan modal suara, penyiar dapat menyampaikan pesan pada pengdengranya, pesan berupa tuturan ini harus terdengar jelas dan dapat dimengerti oleh pendengarnya. Oleh karena itu, seorang penyiar tidak hanya sekedar memiliki suara yang sudah terolah dengan baik (berkualitas) tapi seorang penyiar atau calon penyiar harus menguasai teknik memaksimalkan kemampuannya dalam mengolah vocal. Sehingga diharapkan dengan seringnya melatih vocal, akan memunculkan kepribadian udara yang menarik (Pleasant air personality). Kepribadian udara yang menarik dapat terwujud antara lain dalam bentuk olah vocal yang baik, tidak memiliki aksen daerah, lancer dalam menyampaikan sesuatu kepada penyiar dan tidak memiliki cacat vocal serta memiliki kondisi prima.
Setelah memiliki kepribadian udara yang menarik, seorang penyiar harus berwawasan luas, karena kelancaran bicara seorang penyiar tergantung pada wawasan penyiar. Bagi penyiar yang tidak memiliki wawasan atau pengetahuan yang banyak dan atau luas, biasanya kata-kata yang disampaikan seorang penyiar akan monoton, garing, cuma “say hello” atau sering mengulang kata yang sama dalam menyampaikan sesuatu, atau hanya kirim-krim salam lalu memutar request dari pendengar. Hal ini harus dihindari oleh Announcers. Lalu, untuk memiliki wawasan yang luas, penyiar harus rajin membaca media cetak seperti koran harian, majalah, artikel, buku, serta melihat segala jenis berita di televisi dan atau mendengarkan radio dan acara lainnya. Lebih baik lagi jika penyiar sering ikut hadir dalam acara diskusi, seminar, dan semacamnya.
Selain memiliki kepribadian udara yang baik dan berwawasan luas, seorang penyiar haruslah cerdas yakni mampu berfikir taktis, luwes dan strategis. Ini sangat di perlukan oleh seorang penyiar karena seorang penyiar akan berinteraksi dengan pendengar. Seorang penyiar kadang menghadapi pendengar yang terkesan memaksa untuk request lagu, atau pendengar yang tidak mau berhenti berbicara dan lain-lain. Hal seperti ini kemungkinan bisa terjadi, dan untuk menghadapinya diperlukan langkah-langkah taktis, strategis dan luwes dengan menjadi orang cerdas. Yang terakhir adalah seorang penyiar harus memiliki rasa seni dan rasa humor yang tinggi, karena siaran adalah seni yang sesungguhnya merupakan sebuah proses berkesenian, siaran menggabungkan seni bicara, seni memilih kata, seni memilih dan merangkai lagu, seni mempengaruhi orang lain dan seni-seni lainnya. Rasa humor juga sangat berperan penting untuk menjaga agar siaran tidak garing atau flat dan terkesan membosankan. Namun yang perlu diperhatikan adalah tidak boleh mengungkapkan humor yang jorok, vulgar dan slapstick, mempermainkan cacat fisik, menyinggung SARA dll. Hal itu akan berakibat buruk dan merendahkan kredibilitas penyiar yang bersangkutan, seta radio tempat dia siaran.
Nah, sekarang kita sudah mengetahui segala bekal tentang menjadi seorang penyiar, yang dibutuhkan selanjutnya adalah konsisten untuk berlatih, berlatih dan berlatih untuk menjadi the best professional Announcer.  

0 Comments:

Posting Komentar