Prof. Thomas Sutanto (2012) mengungkapkan pariwisata merupakan penghasil devisa kedua setelah Komuditas Ekspor (meliputi Minyak dan gas bumi, Batu bara, Kelapa Sawit, Olahan karet, Kepariwisataan) yang ada di Inonesia. Dalam artikel kali ini, akan dijelaskan beberapa informasi mengenai asal dan perkembangan Pariwisata yang telah dijelaskan oleh Dr. Kusumadewi Sutanto (2012) dalam materi Indonesian Tourism. Bagi sebagian orang, mungkin hanya menikmati pariwisata saat ini tanpa mengetahui asal mula munculnya pariwisata. Berikut beberapa informasi mengenai asal dan perkembangan Pariwisata; antara lain.
1. Mesir Purba
Pada
masa Mesir Purba, asal dan perkembangan pariwisata di dasari atas adanya pengunjung dalam
jumlah terbatas yang menghadiri
upacara-upacara dan atau ritual
keagamaan / kepercayaan. Pada saat itu,
struktur masyarakat Mesir masih sangat sederhana, yang biasa menghadiahkan kepada golongan atas
kenikmatan tarian, musik, drama , dan
panahan.Kunjungan selalu terkait dengan perdagangan, keagamaan , dan kesantaian seperti diatas.
2. Yunani
Kebudayaan
Yunani merupakan yang
pertama menempatkan keseimbangan yg
sehat antara kepentingan individu & masyarakat, antara bekerja & bersantai / leisure. Ada beberapa bukti kuat mengenai kunjungan santai perorangan, dan kunjungan
internasional pada Olympic Games pertama
sekitar tahun
776 BC.
3. Romawi
Sementara
itu kebudayaan Romawi, justru kebalikan dari kebudayaan Yunani, bangsa Romawi lebih
mengedepankan kunjungan bersantai. Para
insinyur Romawi membangunan fasilitas-fasilitas
umum untuk bersantai, olahraga
kebugaran, dan persiapan perang. Jalan-jalan
dibuat untuk kecepatan & kelancaran gerak pasukan, juga untuk gerak
perdagangan.
4. Abad Petengahan
– 400 – 1000 – (dark ages)
Kebangkitan Christianity
mengubah kunjungan santai menjadi kunjungan keagamaan. Kata “ holiday”
berasal dari holy yang berarti sucinya agama,
sehingga warga hanya dibenarkan
bersantai pada libur keagamaan. Kegiatan leisure tourism
merosot tajam pada masa ini.
5. Abad Reformasi
–Gerakan Reformasi di Eropa pd abad
ke-16.
Pada
masa ini
mulai ada penyebarluasan norma etika kaum
Protestant. Etika ini menyerang keras korupsi dan kaum bangsawan yg mengejar
kesenangan. Kegiatan leisure tourism makin menurun dan sangat dibatasi.
6. Abad Post Reformasi
– Abad ke- 17 . Arah tourism diubah lagi oleh dorongan 2 hal berikut:
a. Gerakan
kaum muda – terutama aristokrat- untuk
mengunjungi pusat-2 kebudayaan Eropa
guna belajar/
memperluas pengetahuan , dikenal dng
nama Grand Tour.
b. Popularitas
SPA dng daya penyembuhannya.
7 . Revolusi Industri
–Abad 18, 19 mengubah pola hidup rakyat
Inggris. Mekanisasi produk dan produksi
masal yg meningkat, menimbulkan urbanisasi .
Pekerjaan pabrik yang
monoton, kotor dan seringkali berbahaya, dan penghasilan yang meningkat, mendorong
masyarakat pergi ketempat-tempat yang santai di pantai atau
di pedesaan.
8. Steam Boat, Steam
Ship, Railways.
Mendorong
meningkatnya tourism. Setelah Perang Dunia l, mobil mulai menggantikan kereta api sebagai wahana
tourism. Setelah Perang Dunia II, pesawat terbang yg menjadi wahana utama. Dan
mulai timbul package tour.
Dari sejarah tourism
tadi, dapat dibuat kesimpulan berikut:
1. Perkembangan tourism dipengaruhi oleh
kebijakan Penguasa setempat.
2. Perkembangan
tourism dipengaruhi oleh mobilitas
sosial.
3.
Mobilitas sosial ditentukan oleh kemajuan
transportasi
4.
Perkembangan tourism juga ditentukan oleh meningkatnya pendapatan masyarakat.
Manfaat Tourism:
1. Mengubah wajah /
kesan tempat ybs. Karena kemampuannya
menampilkan citra positif.
2. Menciptakan
identitas nasional, dan menciptakan
kohesi nasional.
3. Meningkatkan
kemakmuran lokal-regional, yang
menjadi dasar bagi pengembangan
kemakmuran nasional.
4. Meningkatkan saling
pengertian, saling pemahaman sebagai dasar dari perdamaian
dunia.
0 Comments:
Posting Komentar